Proposal bisnis adalah dokumen yang memberikan gambaran menyeluruh tentang ide,
rencana, dan potensi bisnis kepada calon investor. Tujuannya adalah meyakinkan mereka
bahwa investasi di bisnis kita adalah peluang yang menguntungkan.
Untuk membuat proposal yang memikat, kita perlu memperhatikan parameter – parameter apa saja yang penting untuk membuat investor mengejar bisnis kita dalam berinvestas.
Berikut ini adalah langkah-langkah dan parameter yang penting untuk membuat bisnis kita dikejar investor, disertai contoh kasus :
1. Judul dan Ringkasan Eksekutif
Parameter:
• Judul yang mencerminkan esensi bisnis Anda.
• Ringkasan singkat namun padat yang mencakup visi, misi, dan peluang bisnis.
Contoh:
Judul: “FreshBites: Makanan Sehat untuk Generasi Digital”
Ringkasan Eksekutif: FreshBites adalah startup yang menyediakan makanan sehat dengan layanan pesan antar berbasis aplikasi. Dengan pasar makanan sehat yang tumbuh 15% per tahun di Indonesia, FreshBites menawarkan solusi praktis bagi konsumen urban yang sibuk. Target kami adalah menguasai 10% pangsa pasar dalam tiga tahun ke depan.
2. Deskripsi Bisnis
Parameter:
• Gambaran umum tentang bisnis, produk, atau layanan.
• Masalah yang dipecahkan oleh bisnis Anda.
• Keunikan atau keunggulan kompetitif (unique selling proposition/USP).
Contoh:
FreshBites menyediakan makanan sehat berbahan organik yang dikurasi oleh ahli gizi.
Masalah yang kami pecahkan adalah kurangnya akses ke makanan sehat dengan harga
terjangkau di perkotaan. USP kami adalah layanan personalisasi menu berdasarkan
kebutuhan nutrisi pengguna, yang didukung oleh teknologi AI.
3. Analisis Pasar
Parameter:
• Ukuran pasar, tren pertumbuhan, dan segmentasi target.
• Penelitian kompetitor dan keunggulan Anda.
• Peluang pasar yang belum dimanfaatkan.
Contoh:
• Ukuran Pasar: Pasar makanan sehat di Indonesia diproyeksikan mencapai Rp10 triliun
pada tahun 2026.
• Segmentasi Target: Milenial dan Gen Z (usia 20–40 tahun) yang tinggal di perkotaan.
• Peluang: Saat ini hanya 20% pemain di pasar yang menyediakan layanan personalisasi
makanan sehat.
4. Produk atau Layanan
Parameter:
• Detail produk/layanan.
• Inovasi atau teknologi yang digunakan.
• Nilai tambah yang diberikan kepada konsumen.
Contoh:
FreshBites menawarkan:
- Personalized Meal Plan: Menu harian yang disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi
pengguna.
- Aplikasi Mobile: Mempermudah pemesanan, pelacakan kalori, dan penjadwalan
pengiriman.
- Kemasan Ramah Lingkungan: Mengurangi limbah plastik dengan kemasan
biodegradable.
5. Model Bisnis
Parameter:
• Penjelasan bagaimana bisnis menghasilkan pendapatan.
• Struktur biaya dan margin keuntungan.
• Strategi penetapan harga.
Contoh:
Pendapatan:
• Langganan bulanan mulai dari Rp500.000.
• Penjualan produk tambahan seperti camilan sehat.
Struktur Biaya:
• 40% bahan baku, 30% operasional, 20% teknologi, 10% pemasaran.
Strategi Harga:
Harga 15% lebih rendah dibandingkan kompetitor, dengan efisiensi operasional
yang dioptimalkan.
6. Tim dan Kepemimpinan
Parameter:
• Profil pendiri dan anggota tim kunci.
• Pengalaman dan keahlian yang relevan.
• Peran setiap anggota dalam mencapai tujuan bisnis.
Contoh:
• CEO & Co-Founder: Andi Setiawan, ahli nutrisi dengan pengalaman 10 tahun di
industri makanan sehat.
• CTO: Rina Kusuma, lulusan ITB dengan spesialisasi dalam pengembangan aplikasi
berbasis AI.
• COO: Budi Santoso, mantan manajer logistik di perusahaan multinasional.
7. Rencana Pemasaran dan Penjualan
Parameter:
• Strategi untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.
• Saluran distribusi yang akan digunakan.
• Target pertumbuhan dalam 3-5 tahun.
Contoh:
• Pemasaran Digital: Kampanye iklan di media sosial (Instagram, TikTok).
• Kemitraan: Kolaborasi dengan pusat kebugaran dan komunitas olahraga.
• Target Penjualan: 10.000 pelanggan aktif dalam 12 bulan pertama.
8. Analisis Keuangan
Parameter:
• Proyeksi pendapatan dan pengeluaran.
• Laba rugi, arus kas, dan neraca untuk 3-5 tahun ke depan.
• Break-even point dan ROI yang diharapkan.
Contoh:
Proyeksi Keuangan Tahun Pertama:
• Pendapatan: Rp5 miliar.
• Pengeluaran: Rp4 miliar.
• Laba Bersih: Rp1 miliar.
• Break-even Point: Tahun ke-2, dengan ROI sebesar 25%.
9. Kebutuhan Pendanaan
Parameter:
• Jumlah dana yang dibutuhkan.
• Penggunaan dana secara rinci.
• Imbal hasil bagi investor.
Contoh:
Kami membutuhkan investasi sebesar Rp5 miliar yang akan dialokasikan sebagai berikut:
1. 40% untuk pengembangan aplikasi.
2. 30% untuk pemasaran dan akuisisi pelanggan.
3. 20% untuk pengadaan bahan baku.
4. 10% untuk operasional awal.
Penawaran kepada Investor:
• Saham sebesar 20%.
• Estimasi pengembalian investasi: 3x dalam 5 tahun.
10. Risiko dan Mitigasi
Parameter:
• Risiko utama yang mungkin dihadapi bisnis.
• Strategi mitigasi untuk mengurangi dampak risiko.
Contoh:
• Risiko Kompetisi: Masuknya pemain besar ke pasar makanan sehat.
Mitigasi: Fokus pada inovasi teknologi dan pengalaman pelanggan yang personal.
• Risiko Operasional: Gangguan dalam rantai pasokan bahan baku.
Mitigasi: Menjalin kemitraan dengan lebih dari satu supplier.
11. Testimoni atau Studi Kasus (Opsional)
Parameter:
• Feedback pelanggan awal atau hasil uji coba.
• Bukti konsep yang menunjukkan potensi pasar.
Contoh:
Pilot project kami selama 3 bulan berhasil menjangkau 500 pelanggan dengan tingkat
retensi 85%. Salah satu pelanggan menyatakan, “FreshBites sangat memudahkan saya
menjaga pola makan sehat tanpa repot memasak.”
12. Penutup dan Call-to-Action
Parameter:
• Ringkasan singkat tentang potensi bisnis.
• Ajakan konkret bagi investor untuk mengambil langkah selanjutnya.
Contoh:
FreshBites adalah peluang investasi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial,
tetapi juga berdampak positif bagi kesehatan masyarakat. Kami mengundang Anda untuk
menjadi bagian dari perjalanan ini dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih
sehat.
Proposal bisnis yang membuat bisnis kita dikejar investor harus mencerminkan visi yang jelas, peluang pasar yang menarik, dan strategi yang terukur. Pastikan untuk menyajikan data yang solid, proyeksi yang realistis, dan solusi nyata terhadap masalah pasar. Dengan pendekatan ini,
investor akan lebih yakin untuk berinvestasi dalam bisnis kita.